Monday 21 September 2015

Bersyukur




Assalamualaikumwarahmatullahiwabarakatu. Sebelum saya mulakan usrah pada malam ini,marilah kita berselawat ke atas junjungan rasulullah,keluarganya dan para sahabat

Bersyukur atau rasa terima kasih perasaan atau sikap positif menghargai faedah atau nikmat yang telah atau akan diterima ๐Ÿ˜Š. Rasa bersyukur seringkali ditumpukan dalam banyak agama ๐Ÿ‘. Islam contohnya, menekankan rasa berterima kasih kepada Allah S.W.T. ke atas segala nikmat yang dikurniakannya ๐ŸŒธ

Tajuk usrah saya pada malam ini adalah syukur ๐Ÿ’•

Mungkin, pernah sekali sekala dalam kehidupan seharian tanpa kita sedari kita merasa kurang puas dengan apa yang kita ada sekarang dan mungkin kita merasa kecewa kerana apa yang kita harapkan belum dan tidak terjadi ๐Ÿ˜ฃ Kadang kala ketidakpuasan kita dengan keadaan dan kehidupan kita sekarang seringkali menjadikan kita merasa kurang ghairah dan tidak bersemangat, lesu dalam bekerja dan bersikap negatif ๐Ÿ˜” Bahkan yang paling parah apabila kita bersikap mengingkari rahmat kasih sayang Allah SWT dengan berburuk sangka pada-Nya ๐Ÿ˜ž Allahu ๐Ÿ˜ข

Lalu mengapa kini kita merasa susah?
Mengapa kini kita merasa terbebani dengan kesulitan yang kita hadapi?

Mengapa kita terpuruk di dalam usaha?
Mengapa kita merasa kehilangan kesempatan dan peluang?

Mengapa kita merasa krisis kewangan ?
Mengapa kita merasa tersempit dan tertimpa musibah dan kehancuran hidup?

Mengapa kita merasa menjadi korban?
Mengapa kita merasa sesak nafas seolah semangat dan ghairah hidup timbul tenggelam?

Lalu, layakkah kita merasa demikian?
Mana senyummu?
Mana tawamu?
Mana sukacitamu?
Mana bahagiamu?
Mana syukurmu?

“Jika engkau bersyukur, maka akan kutambahkan (nikmat-Ku), dan jika engkau kufur (ingkar) sesungguhnya siksa-Ku amat pedih.”(Ibrahim :7).

Marilah kita sama-sama bermuhasabah. Lakukan refleksi diri. Setiap individu diberi kelebihan dan kekurangan diri๐Ÿ˜Š. Bersyukur atas apa yang kita ada pada saat ini kerana ada yang lebih serba kekurangan ๐Ÿ˜Œ

Dan marilah kita merubah mentaliti dan cara pemikiran kita ๐Ÿ”ฎ. Jika kita malas dalam melakukan sesuatu hal, sesungguhnya kita tidak akan mendapatkan hasil daripadanya ๐ŸŒ. Seperti jika kita tidak belajar bersungguh-sungguh, manakan kita akan berjaya ? ๐ŸŽ’

Sesungguhnya,apa yang telah dianugerahi oleh Allah mempunyai kebaikannya kepada kita ๐Ÿ˜˜. Sebaik-baik perancang adalah diri-Nya. Kita sebagai hamba haruslah redha dan bersyukur akan segala yang diberikan olehnya. ❤

Dah selesai refleksi diri, jom kita ketahui antara cara-cara untuk bersyukur


 Mensyukuri Nikmat Allah Dengan Hati ๐Ÿ’“

Cara bersyukur kepada Allah dengan hati ini maksudnya adalah dengan mengakui, mengimani dan meyakini bahwa segala bentuk kenikmatan ini datangnya hanya dari Allah SWT semata๐ŸŒŽ๐ŸŒ•๐ŸŒž☁

Mensyukuri Nikmat Allah Dengan Lisan Lidah ๐Ÿ‘…๐Ÿ‘„

Caranya adalah dengan kita memperbanyak ucapan alhamdulillah (segala puji milik Allah) wasysyukru lillah (dan segala bentuk syukur juga milik Allah).๐Ÿƒ

Caranya lainnya adalah dengan bertafakkur kepada Allah swt, pandangan mata batin bahawa Allah swt lah Sang Maha Pemberi nikmat tersebut. ๐Ÿ‘€

Selalu berpikir positif (husnudzon) terhadap semua nikmat Allah swt, kerana nikmat pada dasarnya adalah sebagai ujian, bersyukur atau tidak ๐Ÿ™Œ

Manusia sering mengingati Allah swt di saat susah yang juga sebagai ujian, tapi sering lupa kepada Allah di saat di uji dengan nikmat kesenangan ๐Ÿ˜”

 Mensyukuri Nikmat Allah Amal Perbuatan ๐Ÿ‘

Yaitu perbuatan dalam bentuk ketaatan kita menjalankan segala apa yang diperintah dan menjauhi segala apa yang dilarangNya ๐Ÿšซ. PerintahNya termasuk segala hal yang yang berhubungan dalam rangka menunaikan perintah-perintah Allah, baik perintah itu yang bersifat wajib mahupun sunat ๐Ÿ‘ฃ.

Menggunakan nikmat tersebut sesuai keinginan Sang Maha Pemberi, direalisasikan untuk amal kebajikan yang semakin meningkat, seperti sedekah,  infak, zakat, pembangunan masjid, madrasah, dan juga digunakan untuk semua amal kebajikan lainnya. ๐Ÿ‘ญ


 Mensyukuri nikmat adalah juga merupakan menunjukkan tanda kedekatan dan tanda ciri kecintaan seseorang kepada Allah ๐Ÿ’—

Orang-orang yang bersyukur memiliki kesedaran dan kemampuan untuk melihat keindahan dan kenikmatan yang dikurniakan Allah Subhanahu wa ta'ala kepada mereka semuanya dan juga kepada seluruh alam semesta ini. ๐Ÿ

Kita perlu belajar bahawa orang-orang mukmin sejati yang sentiasa mengerti dan memahami akan keutamaan bersyukur kepada Allah berada dalam keadaan yang sangat sulit sekalipun ๐Ÿ˜Ž

"Tidaklah seorang mukmin ditimpa sakit, letih, demam, sedih hingga kekhuatiran yang mengusiknya, melainkan Allah mengampuni kesalahan-kesalahannya."( HR. Bukhari Muslim ).


"Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa tidak bersyukur, sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji." (QS. Luqman(31) :12).

Seseorang diharapkan untuk mengabdikan diri kepada Allah sebagai rasa syukurnya. ✨

Orang-orang yang tidak melihat semua kenikmatan yang mereka terima, dengan demikian telah mengingkari nikmat (kufur). ๐Ÿ˜ฃ

Mereka baru mahu bersyukur apabila semua kenikmatan telah diragut dari padanya. Contoh yang mudah adalah kesihatan yang tidak pernah diakui sebagai nikmat baru akan disedari dan mensyukuri setelah sakit.๐Ÿ˜ท

Marilah sahabat semuanya kita sejenak meluangkan waktu untuk bermuhasabah, bagaimana kita memanfaatkan atas nikmat Iman, nikmat Islam, nikmat sehat, nikmat kelapangan waktu yang kita dapatkan selama ini. ๐Ÿ’ญ

1 comment: